Kamis, 04 April 2013

Ξ Optimis, Berusaha, & Raih Ξ

Haruskah terus menyesali kegagalan yg telah kita buat? Berhenti berjalan karena sebuah kegagalan?
Untuk apa kita masih berdiam diri, sedangkan waktu terus berputar tanpa henti. Sadarkah kita?
Mulailah merangkak berjalan, walau perlahan tapi pasti karena orang yg mau bangkit dari kegagalan adalah orang ksatria yg mampu melakukannya.
Kegagalan bukalah jalan buntu, bukan juga jalan sempit. Tapi ia menjadi jalan menuju kesuksesan kita.
BANGKIT dan BERJALAN lah ke arah kesuksesan masa depan yg lebih cerah !

Hardtaty Ivana ^-^

aku... perjuanganku... dan masa depanku...

Segala usaha yang aku mampu, kulakukan demi 1 harapan yang ada di benakku. Ketika aku berada di titik final perjuanganku. Segalanya ku serahkan hanya ke dalam tangan-Nya. Kini aku berpacu dengan soal-soal yang  menentukanku mampu meraih mimpi itu atau tidak. Kuhadapi semua dengan penuh keyakinan bahwa Tuhanku mampu menopangku dan menggenggam tanganku untuk dapat menyelesaikan semua.
Sekarang. dengan bermandikan kecemasan, aku menanti hasil dari segala usaha dan perjuanganku. Tak henti-hentinya aku memohon dan berserah kepada Tuhanku. Hingga akhirnya tiba  segala usaha dan perjuangan yang tadinya kupikir telah cukup tetapi Tuhanku berkata “tidak”. Apa yang ku peroleh saaat ini jauh dari mimpi dan harapanku selama ini. Tak henti-hentinya air mata menemaniku. Aku ciptaan Allah yang tak sempurna. Hati ini tidak terbuat dari baja yang selalu kuat dalam segala hal yang terjadi. Tetapi hati ini lunak, ada rasa sakit yang mendalam. Sangat jauh aku terjatuh. Tak ada lagi yang dapat kulakukan, hanya mampu menangis dan menangis.  Tetapi aku percaya bahwa rancangan Tuhan jauh lebih indah dari segala yang kuharapkan selama hidupku. Bahwa masa depanku yang begitu indah akan kuraih dalam nama Tuhan.

tertatih. . .

Waktu datang dan berlalu
Bukan hanya sekedar indah
Pengorbananmu begitu besar
Cintamu tulus kau beri
Tak pernah kukira secepat ini
Semua hanya sia-sia
Hanya satu pintaku
Jangan membawa pergi cintaku
Kemanapun kau mau
Pergilah tanpa cintaku
Aku berjanji takkan ada air mata lagi
Begitu dalamnya aku terjatuh
Aku harus terus berjalan
Meski dengan tertatih
Takkan ada aku dan kamu lagi
Takkan kusesali biarkan berlalu

_Kisah_

Mata indah yang menatapku

Kini tak lagi milikku

Sinar yang menerangi tiap celah kecilku

Kini tak lagi milikku

Bahu yang slalu siap untukku bersandar

Kini tak lagi milikku

Tangan yang slalu ada lindungiku

Kini tak lagi milikku

Pergi dan hilang tanpa arah

Hancur oleh goresan-goseran luka

Sunyi dan hening menyelimuti

Tak ingin cahaya itu jauh

Tapi tak mampu tuk menahan

Tersenyumlah, seperti dulu

Kau tersenyum saat denganku

Tertawalah, seperti dulu

Kau tertawa saat bersamaku

Lalui detik demi detik

Tanpa aku lagi

Pergilah kisahku

Kau akan slalu bersinar



puisi jadul ku ^-* "TAK PERNAH ABADI"

Puisi ini, bukan puisi pertama yang pernah saya ciptakan (ehm ehm ehm). Dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya dalam menggunakan bahasa sastra yang indah dan menarik, saya telah mencoba menulis puisi sejak saya duduk di bangku SD. Dari sekian banyaknya puisi saya, puisi berikut ini adalah puisi yang pertama sekali dengan PDnya saya mengunggah ke media sosial facebook saya tepatnya pada 27 November 2010 pukul 10:25. ok let's see guys [!]

"TAK PERNAH ABADI"
Titik-titik hujan yang mulai membasahi bumi. Saat-saat seperti inilah semua memori tentangnya yang kurangkai indah di hatiku tiba-tiba tersentak dari alam bawah sadarku dan tanpa sadar air mata pun terjatuh di pipiku.
Dia adalah seseorang yang pernah ada dalam rangkaian cerita hidupku. Seseorang yang selalu mampu membuatku tertawa dan sekaligus mampu membuatku menangis pada akhirnya. Dia menemaniku melewati detik demi detik berjalannya waktu. Dia seorang yang sangat kubanggakan dan kukagumi.
Tersenyum dan tertawa bersama, suasana seperti itulah yang selalu ia ciptakan acap kali bersamaku. Sekalipun sedang ada beban dalam hati, tapi ia takkan pernah tunjukkan dihadapanku. Selalu berusaha untuk memendam jauh rasa sedih itu.
Adakah seseorang yang takkan pernah membiarkanku meneteskan air mata? Yah… itu dia orangnya. Bahkan melihat wajah murungku pun dia takkan pernah membiarkan hal itu terjadi. Tatapan matanya yang begitu dalam acap kali melihatku. Dia membuatku begitu nyaman.
Selalu muncul dalam benakku pertanyaan tentang suatu hal “apa arti kehadiranku dalam hidupnya?” Ingin rasanya aku mendapatkan jawaban dari itu tetapi mulut ini sangat sulit tuk mengucapnya. Hingga selalu menghantui hati dan pikiranku sepanjang aku slalu mengingatnya. Entah bagaimana ini bisa terjadi, aku selalu ingin bersamanya.
Ada sebuah artikel yang pernah kubaca mengatakan bahwa jika kamu mencintai seseorang, maka kamu harus mengatakannya begitu moment itu datang. Karna kalau tidak, maka moment itu akan pergi begitu saja dan gak akan pernah datang lagi. Lalu kamu akan menyesal.
Kini, aku sangat merindukan sosok itu. Aku ingin segera berlari dan menghampirinya. Aku selalu mencari sosok yang seperti dirinya, tapi tak pernah aku temukan. Hanya dia yang mampu. Aku begitu sangat merindukannya.
Tapi… apa yang kini terjadi? Aku tidak dapat lagi melihat senyum dan tawa yang slalu dia berikan untukku. Aku tak lagi bertemu dengan bahu yang slalu siap untukku bersandar dan aku tak lagi dapat menggenggap tangan yang selalu dapat buatku merasa tenang.
Aku merasa ada yang hilang tanpa tau apa yang sudah aku temukan. Aku merasa telah menemukan tanpa tau apa yang tlah aku cari. Dan aku seperti masih mencari tanpa tau apa yang sudah hilang.
Manusia pasti memiliki mimpi. Ada yang berusaha mengejar dan mewujudkannya. Ada yang mundur dan membuangnya. Ada pula yang diam dan hanya menyimpannya sepanjang sisa hidupnya. Dan aku hanya menjadi manusia yang terakhir itu. Tidak ada pertemuan yang abadi. Entah sampai kapan aku terus merindukannya.