Puisi ini, bukan puisi pertama yang pernah saya ciptakan (ehm ehm ehm). Dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya dalam menggunakan bahasa sastra yang indah dan menarik, saya telah mencoba menulis puisi sejak saya duduk di bangku SD. Dari sekian banyaknya puisi saya, puisi berikut ini adalah puisi yang pertama sekali dengan PDnya saya mengunggah ke media sosial facebook saya tepatnya pada 27 November 2010 pukul 10:25. ok let's see guys [!]
"TAK PERNAH ABADI"
Titik-titik hujan yang mulai membasahi bumi. Saat-saat seperti inilah semua memori tentangnya yang kurangkai indah di hatiku tiba-tiba tersentak dari alam bawah sadarku dan tanpa sadar air mata pun terjatuh di pipiku.
Dia adalah seseorang yang pernah ada dalam rangkaian cerita hidupku. Seseorang yang selalu mampu membuatku tertawa dan sekaligus mampu membuatku menangis pada akhirnya. Dia menemaniku melewati detik demi detik berjalannya waktu. Dia seorang yang sangat kubanggakan dan kukagumi.
Tersenyum dan tertawa bersama, suasana seperti itulah yang selalu ia ciptakan acap kali bersamaku. Sekalipun sedang ada beban dalam hati, tapi ia takkan pernah tunjukkan dihadapanku. Selalu berusaha untuk memendam jauh rasa sedih itu.
Adakah seseorang yang takkan pernah membiarkanku meneteskan air mata? Yah… itu dia orangnya. Bahkan melihat wajah murungku pun dia takkan pernah membiarkan hal itu terjadi. Tatapan matanya yang begitu dalam acap kali melihatku. Dia membuatku begitu nyaman.
Selalu muncul dalam benakku pertanyaan tentang suatu hal “apa arti kehadiranku dalam hidupnya?” Ingin rasanya aku mendapatkan jawaban dari itu tetapi mulut ini sangat sulit tuk mengucapnya. Hingga selalu menghantui hati dan pikiranku sepanjang aku slalu mengingatnya. Entah bagaimana ini bisa terjadi, aku selalu ingin bersamanya.
Ada sebuah artikel yang pernah kubaca mengatakan bahwa jika kamu mencintai seseorang, maka kamu harus mengatakannya begitu moment itu datang. Karna kalau tidak, maka moment itu akan pergi begitu saja dan gak akan pernah datang lagi. Lalu kamu akan menyesal.
Kini, aku sangat merindukan sosok itu. Aku ingin segera berlari dan menghampirinya. Aku selalu mencari sosok yang seperti dirinya, tapi tak pernah aku temukan. Hanya dia yang mampu. Aku begitu sangat merindukannya.
Tapi… apa yang kini terjadi? Aku tidak dapat lagi melihat senyum dan tawa yang slalu dia berikan untukku. Aku tak lagi bertemu dengan bahu yang slalu siap untukku bersandar dan aku tak lagi dapat menggenggap tangan yang selalu dapat buatku merasa tenang.
Aku merasa ada yang hilang tanpa tau apa yang sudah aku temukan. Aku merasa telah menemukan tanpa tau apa yang tlah aku cari. Dan aku seperti masih mencari tanpa tau apa yang sudah hilang.
Manusia pasti memiliki mimpi. Ada yang berusaha mengejar dan mewujudkannya. Ada yang mundur dan membuangnya. Ada pula yang diam dan hanya menyimpannya sepanjang sisa hidupnya. Dan aku hanya menjadi manusia yang terakhir itu. Tidak ada pertemuan yang abadi. Entah sampai kapan aku terus merindukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar