Rabu, 12 Juni 2013

Seperti apa sifat para malaikat???

1. Mereka bersifat pribadi
Bahwa mereka memiliki sifat atau keadaan seperti manusia. Segi-segi penting dalam suatu kepribadian yaitu kecerdasan, perasaan, dan kemauan. Malaikat-malaikat yang baik, Setan, dan roh-roh jahat mempunyai kecerdasan (Mat 8:29; 2 Kor 11:3; 1 Ptr 1:12). Mereka menunjukkan bahwa mereka berperasaan (Luk 2:13; Yak 2:19; Why 12:17). Mereka juga menunjukkan bahwa mereka mempunyai kemauan (Luk 8:28-31; 2 Tim 2:26; Yud 1:6). Oleh karena itu mereka dapat dikatakan pribadi-pribadi meski mereka tidak memiliki tubuh jasmani.
2. Mereka bersifat roh
Malaikat-malaikat yang baik, Setan, dan roh-roh jahat dapat dinamakan makhluk-makhluk halus. Setan adalah roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka (Ef 2:2) dan para malaikat disebut roh-roh yang melayani (Ibr 1:14). Roh-roh yang jahat disebut roh-roh yang najis dan jahat (Luk 8:2).
3. Mereka bersifat kekal dan tidak bertambah banyak
Tuhan mengajarkan bahwa para malaikat tidak menurunkan malaikat-malaikat bayi (Mat 22:30), dan bahwa mereka tidak mati (Luk 20:36).
4. Mereka adalah makhluk yang lebih tinggi daripada manusia
Bahwa manusia yang diciptakan menurut gambar Allah pada dasarnnya lebih rendah daripada Allah. Manusia juga lebih rendah daripada para malaikat karena mereka tergolong makhluk yang luar biasa (elohim) dan berbeda dengan manusia, mereka tidak takluk kepada kematian.
5. Mereka pada mulanya adalah makhluk yang suci
Mereka yang berhasil lulus ujian akan selalu tinggal dalam keadaan aslinya yang suci itu. Yang gagal dinyatakan bahwa mereka dalam keadaan jahat dan memberontak.

Selasa, 11 Juni 2013

cita-cita

Di sebuah hutan yang sangat luas, terdapat banyak pepohonan dengan ukuran sangat besar tentunya. Diantaranya ada 3 pohon yang bersahabat. Suatu ketika mereka berbincang-bincang mengenai cita-cita mereka. Di mulai dari si pohon A. ia bercita-cita suatu saat nanti ia akan ditebang oleh seorang raja dan akan dijadikan pondasi untuk istana raja yang sangat mewah. Lalu si pohon B pun mengatakan cita-citanya ingin suatu saat nanti ia akan ditebang oleh seorang permaisuri dan akan dijadikan sebuah tempat dimana permaisuri itu akan menyimpan perhiasan-perhiasan dan barang-barang mewahnya. Dan tentu barang-barang yang sangat berharga bagi permaisuri. Kemudian si pohon C juga ikut angkat bicara tentang cita-citanya yang berharap suatu saat nanti ia akan ditebang dan akan dijadikan sebuah perahu yang sangat besar yang akan digunakan oleh raja beserta para prajurit dan akan membawa mereka berkeliling dunia.
Maka suatu ketika datanglah seorang nelayan tua ke hutan tersebut berniat ingin menebang pohon. Si nelayan pun menemui ke 3 pohon itu. Ia bermaksud ingin menebang. Dan ia pun mulai menebangnya. Mereka pun merasa sangat kecewa. Cita-cita mereka tak kan mungkin tercapai karena yang menebang mereka hanyalah seorang nelayan tua. Setelah selesai menebang, kemuadian si nelayan membawa kayu-kayu itu ke rumahnya.
Si pohon A dijadikan sebagai kandang hewan peliharaan si nelayan. Si pohon A sangat kecewa karena ia bukan dijadikan sebagai pondasi istana seorang raja. Lalu si pohon B dijadikan sebuah tempat penyimpanan makanan hewan peliharaan si nelayan tersebut. Ia pun tak kala kecewa karena ia bukan dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga permaisuri. Dan kemudian si pohon C dijadikan sebagai sampan untuk si nelayan pergi menangkap ikan. Ia pun merasa sangat kecewa karena menjadi sebuah kapal yang akan membawa raja dan prajuritnya keliling dunia.
Suatu saat Yusuf mencari sebuah tempat untuk ia tinggal bersama Maria dan Yesus. Yusuf mancari-cari tempat yang kosong tetapi tak ia temukan, hingga tak lama kemudian ia menemukan si pohon A yang menjadi sebuah kandang hewan peliharaan si nelayan. Maka tempat itu menjadi tempat dimana Yesus dapat merasa nyaman karena terlindungi oleh angin luar dan juga nyamuk-nyamuk di luar.
Yusuf juga melihat si pohon B disana yang menjadi tempat penyimpanan makanan hewan si nelayan, maka Yusuf pun menjadikannya tempat Yesus berbaring dan Yesus pun merasa lebih nyaman untuk terlelap.
Setelah Yesus tumbuh dewasa, ia ingin pergi menangkap ikan bersama orang-orang disekitarnya, maka ketika Yesus melihat si pohon C, Yesus pun menaikinya dengan murid-muridnya dan pergi menangkap ikan.
Wah………….
Ternyata apa yang terjadi di kemudian hari melebihi cita-cita dan harapan ke 3 pohon tersebut. Yang menggunakan mereka bukan hanya sekedang seorang raja atau permaisuri atau prajurit-prajurit kerajaan. Akan tetapi mereka menjadi sangat berguna bagi Raja dari segala raja yaitu Yesus.