1. Mereka bersifat pribadi
Bahwa
mereka memiliki sifat atau keadaan seperti manusia. Segi-segi penting
dalam suatu kepribadian yaitu kecerdasan, perasaan, dan kemauan.
Malaikat-malaikat yang baik, Setan, dan roh-roh jahat mempunyai
kecerdasan (Mat 8:29; 2 Kor 11:3; 1 Ptr 1:12). Mereka menunjukkan bahwa
mereka berperasaan (Luk 2:13; Yak 2:19; Why 12:17). Mereka juga
menunjukkan bahwa mereka mempunyai kemauan (Luk 8:28-31; 2 Tim 2:26; Yud
1:6). Oleh karena itu mereka dapat dikatakan pribadi-pribadi meski
mereka tidak memiliki tubuh jasmani.
2. Mereka bersifat roh
Malaikat-malaikat
yang baik, Setan, dan roh-roh jahat dapat dinamakan makhluk-makhluk
halus. Setan adalah roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka (Ef 2:2) dan para malaikat disebut roh-roh yang
melayani (Ibr 1:14). Roh-roh yang jahat disebut roh-roh yang najis dan
jahat (Luk 8:2).
3. Mereka
bersifat kekal dan tidak bertambah banyak
Tuhan
mengajarkan bahwa para malaikat tidak menurunkan malaikat-malaikat bayi
(Mat 22:30), dan bahwa mereka tidak mati (Luk 20:36).
4. Mereka adalah makhluk yang lebih tinggi daripada manusia
Bahwa manusia yang diciptakan menurut gambar Allah pada dasarnnya
lebih rendah daripada Allah. Manusia juga lebih rendah daripada para
malaikat karena mereka tergolong makhluk yang luar biasa (elohim) dan
berbeda dengan manusia, mereka tidak takluk kepada kematian.
5. Mereka pada mulanya adalah makhluk yang suci
Mereka yang berhasil lulus ujian akan selalu tinggal dalam keadaan
aslinya yang suci itu. Yang gagal dinyatakan bahwa mereka dalam keadaan
jahat dan memberontak.